Zona Persija - Tampaknya, kickoff Liga 1 (sebelumnya Indonesia Super League) 2017 ditunda. Diduga kuat, salah satu penyebab kompetisi kasta tertinggi di Indonesia itu tidak bisa dimulai pada 26 Maret adalah kesiapan operator. Buktinya, hingga Minggu malam (19/2), setiap klub peserta Liga 1 belum mendapat draf jadwal pertandingan. Padahal, kickoff kompetisi tersebut sudah dekat.
Sekretaris Umum Persija Budiman Ahmad Dalimunthe berkomentar soal kemungkinan penundaan kickoff Liga 1 2017. Dia mengungkapkan, hingga kemarin, PSSI belum secara resmi menginformasikan penundaan kickoff kepada setiap klub. "Namun, kalau bisa, Liga 1 tetap digelar sesuai jadwal," tutur pria yang juga merupakan ketua umum Asosiasi Kota (Askot) PSSI Jakarta Pusat tersebut kepada Jawa Pos.
Budiman menjelaskan, imbas jika kickoff Liga 1 diundur sangat besar. Keuangan klub akan membengkak. Sebab, dalam sebulan, klub bisa mengeluarkan uang ratusan juta rupiah. Pengeluaran tak hanya digunakan untuk menggaji para pemain dan staf pelatih, tetapi juga operasional klub. "Itu baru satu klub. Kalau pengeluaran semua klub digabungkan, artinya ada puluhan miliar biaya yang terbuang," tegas pria asal Sumatera Utara tersebut.
Menurut Budiman, jika kickoff Liga 1 diundur, tidak mudah mencari uang ratusan juta untuk biaya operasional klub meskipun mengandalkan sponsorship. Sebab, kalau kickoff ditunda, yang diterima Persija dari sponsor tidak berubah. ’’Kontrak sponsor kan hitungannya per musim. Jadi, kompetisi mau selesai kapan, angkanya tetap tidak berubah,’’ ungkap ketua umum Yayasan Persija Muda tersebut. (JAWAPOS)
0 Comments