Kondisi dualisme
liga yang membelenggu sepakbola Indonesia membuat klub-klub sulit dapat
dana segar, yang berimbas pada keterlambatan gaji. Meski masih berutang,
Persija Jakarta, menilai pemain mereka tidak akan mogok.
Aksi
mogok memang sempat mengancam keberlangsungan Indonesia Super League
(ISL) dan Indonesian Premier League (IPL). Banyak klub pada kedua liga yang berutang. Tidak pada para pemain saja, namun hingga ke pihak panitia pelaksana pertandingan.
Nama Persija yang bermain di ISL juga tercantum dalam daftar klub yang
masih belum sepenuhnya memenuhi kewajiban kepada para pemain. Namun,
menurut Ketua Umum Persija, Ferry Paulus, tanggung jawab itu terus coba
diselesaikan.
"Tinggal 1 (bulan). Kalau kami sendiri sih nggak
masalah," ujar Ferry kepada VIVAbola . "Interaksipemain dengan manajemen
selalu ada. Apa yang kami janjikan, memang terlambat, tapi ada timeline
yang terprogram."
"Tidak (pemain akan mogok), sepertinya tidak.
Karena kami berinteraksi dengan pemain, tidak tahu kalau klub yang
lain," jawabnya saat ditanyasoal kemungkinan mogok dari para
pemain"Macan Kemayoran".
"Kami kasih tahu kesulitannya seperti ini dan program pembayarannya seperti apa, jadi komunikasi lancar," imbuhnya.
Saat ini, Persija sedang menjalani tur Kalimantan.Ketika bermain
imbang 1-1 dengan Persisam Samarinda Minggu lalu, 10 Juni 2012, pemain
Persija sempat berlutut selama satu menit sebagai bentuk solidaritas
terhadap penderitaan sejumlah pemain yang mengalami keterlambatan
penerimaan gaji.
Setelah laga tersebut, mereka akan bermain melawan
Mitra Kukar (Sabtu, 16 Juni), lalu PSPSPekanbaru (Selasa, 19 Juni)
sebagai partai kandang yang gagal mendapat izin di Jakarta beberapa
pekan lalu.
0 Comments