Ad Code

Responsive Advertisement

Persija Coba Berlapang Dada Setelah Tersingkir Dari Piala Presiden

Di-Bully Netizen Akibat Tak Lolos Fase Grup, Persija Berusaha Bela Diri Sekuat Tenaga

Zona Persija - Asa Persija Jakarta untuk lolos ke babak delapan besar Piala Presiden 2017 pupus setelah kalah tipis 0-1 dari Bhayangkara FC dalam laga terakhir Grup B di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Kamis (16/2/2017).
Persija yang mengejar poin penuh harus mengakui kekuatan tim lawan setelah kebobolan pada menit ke-85. Gol tunggal Bhayangkara FC yang dicetak Ilham Udin Armaiyn tidak mampu dibalas oleh Persija hingga pertandingan usai.
Kekalahan tersebut mendapatkan respon negatif Netizen di dunia maya. Netizen nyinyir dan mem-bully kegagalan Persija tersebut. Persija sebenarnya butuh hasil seri untuk lolos, tapi apa dikata Bhayangkara FC bisa memenangkan laga lewat gol di 5 menit terakhir sebelum laga berakhir.
Menanggapi kekalahan yang di-bully Netizen tersebut, pelatih Persija Alessandro Stefano Cugurra berusaha cuci tangan dan membela diri. Dia mengaku bahwa timnya hanya tampil bagus pada babak pertama. Pada paruh kedua, performa tim menurun sehingga kebobolan dan kalah.
"Pada babak pertama kami main bagus. Kami mengontrol pertandingan. Punya passing. Pada babak kedua kurang bagus. Kami punya beberapa assist tetapi tidak bisa finishing, tidak bisa cetak gol," katanya saat konferensi pers usai laga.
Teco, sapannya, mengaku tidak risau dengan kekalahan itu. Menurutnya, tersingkirnya Persija dari Piala Presiden bisa menambah waktu latihan untuk menghadapi kompetisi Liga 1.
"Sekarang kami konsentrasi latihan buat yang kompetisi," ucapnya.
Ia juga menegaskan bahwa Piala Presiden bukan menjadi target utamanya. Ia mengaku menjadikan pertandingan turnamen pra-musim ini sebagai ajang menguji kemampuan pemain.
"Ini bukan target juara. Ini target coba pemain. Ada beberapa pemain seleksi dari U-23, beberapa pemain asing seleksi. Terus ini bukan target juara. Ini benar-benar target seleksi," katanya.
Oleh karenanya, ia selalu melakukan pergantian pemain meski pola permainan sedang berjalan bagus. Hal itu untuk memberikan kesempatan kepada pemain yang lain untuk tampil menunjukkan kemampuannya.
"Meskipun tim sudah bagus, saya tetap ganti. Kenapa, saya mau kasih waktu buat saya lihat. Terus semua pemain bisa main dan saya lihat," tuturnya. (TRIBUNNEWS)
Reactions

Post a Comment

0 Comments