Ad Code

Responsive Advertisement

Bambang Pamungkas : “There is no elevator to reach success, you must take the steps”

Bambang Pamungkas, seorang pemain dan ikon klub Persija Jakarta. Pemain kelahiran Getas, Kabupaten Semarang sekitar 32 tahun silam ini sudah sangat melekat dengan klub berjuluk Macan Kemayoran.

Pemain yang menggunakan nomor punggung 20 ini sudah bermain untuk Persija Jakarta sejak tahun 1999 sampai tahun 2005, lalu mengharumkan nama bangsa Indonesia di negeri tetangga Malaysia bersama Selangor FC pada tahun 2005 – 2007, setelah itu kembali lagi memperkuat pasukan Macan Kemayoran hingga saat ini. Persija Jakarta adalah satu-satunya klub sepak bola professional yang dibela Bepe (sapaan akrab Bambang Pamungkas) selama karirnya di sepak bola Indonesia sampai saat ini.

Berikut adalah wawancara dengan sang kapten tentang Persija musim ini :

1. Kenapa anda memilih tetap bersama Persija Jakarta di musim ini ketika banyak tawaran dari klub lain yang datang kepada anda dan kabarnya lebih menggiurkan ?

Bagi saya Persija Jakarta lebih dari sekedar sebuah klub, melainkan sudah seperti sebuah keluarga, mengingat Persija adalah satu-satunya klub profesional yang pernah saya bela di Indonesia, sampai saat ini. Ketika anda berada dalam sebuah klub selama lebih dari 10 tahun, maka dibutuhkan kejadian yang luar biasa untuk pada akhirnya membuat anda memutuskan meninggalkan klub tersebut. Kejadian tersebut bisa luar biasa baik atau luar biasa buruk. Intinya saya belum menemukan alasan mengapa saya harus meninggalkan Persija Jakarta.

2. Apa tanggapan anda tentang skuad Persija Jakarta musim ini yang banyak dihuni oleh pemain muda ?

Tahun ini Persija Jakarta telah merubah orientasi dalam bekerja, dari “Tim yang mendatangkan bintang menjadi Tim yang membentuk bintang”. Di tengah masa transisi dimana setiap tim harus bebas dari dana APBD, menurut saya ini adalah langkah yang bagus. Hasilnya mungkin belum dapat terlihat, karena dalam metode seperti ini di butuhkan kesabaran dan keyakinan. Jika kita mampu melakukannya, maka dalam 1 atau 2 tahun ke depan hasilnya akan mulai terlihat.

3. Bermain dengan banyak pemain junior di Persija Jakarta musim ini tentunya berbeda dengan musim lalu dimana klub ini banyak dihuni oleh pemain senior dan berlabel bintang, bagaimana anda menyikapinya ?

Sebagai kapten mau tidak mau saya juga harus merubah cara kerja saya. Ketika Persija banyak diisi pemain-pemain yg notabene senior dan bintang, maka tugas saya adalah meredam serta menyatukan ego mereka untuk pada akhirnya menjadikannya menjadi sebuah kekuatan. Sedangkan saat ini, saya dibantu Ismed Sofyan dan Leo Saputra lebih pada membimbing, membantu serta mengarahkan para pemain muda agar mereka merasa nyaman sehingga pada akhirnya mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya. Satu lagi, tahun-tahun sebelumnya para pemain datang kepada saya untuk menyampaikan segala permasalahan mereka, sedang tahun ini saya yang harus lebih aktif untuk bertanya kepada mereka apa permasalahan yang mereka alami, karena para pemain muda biasanya sedikit lebih tertutup.

4. Musim ini Persija Jakarta berhasil berada di peringkat kelima klasemen akhir Liga Super Indonesia, bagaimana tanggapan anda?

Jika kita melihat sejarah dan nama besar Persija Jakarta, maka peringkat ke 5 adalah sebuah kegagalan. Jangankan peringkat ke 5, pada musim 2005/06 saat menjadi runner up di dua kejuaraan saja Persija masih dianggap gagal. Persija baru dikatakan sukses ketika mampu menjadi juara. Akan tetapi ketika melihat dari materi tim serta kondisi tim dengan segala macam permasalahan yang ada didalamnya, makan hasil yang diraih di musim ini masih dapat dikatakan lumayan, walaupun masih sangat jauh dari kata memuaskan. Satu hal yang paling penting adalah, semua komponen di dalam tim telah bekerja dengan maksimal diatas segala kekurangan dan keprihatinan.

5. Musim ini anda lebih sering ditempatkan untuk bermain bukan sebagai target man oleh pelatih Iwan Setiawan, tapi anda berhasil mencetak 16 gol, bagaimana tanggapan anda ?

25 pemain dalam sebuah klub adalah kepingan-kepingan puzzle yg berserakan, saya hanyalah satu diantaranya.. Tugas pelatih adalah memilih 11 keping puzzle yang menurut dia bagus, pas serta fit kemudian menyusunnya menjadi sebuah gambar sesuai dengan apa yang dia inginkan. Tugas pemain adalah mengikuti apapun kata pelatih, karena saya yakin bahwa pelatih yang paling mengerti apa yang terbaik untuk tim. Dalam sebuah tim ego pribadi sama sekali tidak penting, karena kebutuhan tim akan selalu lebih penting daripada sekedar kenyamanan sebuah individu. Nyaman atau tidak ? dengan berusaha untuk menyesuaikan diri adalah dua hal yg sama sekali berbeda, dan saya pribadi lebih memilih yang ke dua.

6. Apa tanggapan anda tentang pelatih Persija Jakarta saat ini, Iwan Setiawan ?

Setiap pelatih tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan, begitu juga Coach Iwan. Akan tetapi, saya suka dengan cara beliau dalam membawa briefing sebelum bertanding. Pengetahuannya tentang ilmu kepelatihan dan psikologis pemain sangat mengagumkan.

7. Dari sekian banyak pemain muda di Persija Jakarta, siapakah yang paling dekat dengan anda ?

Saya selalu berusaha dekat dengan siapapun, termasuk para pemain muda kami. Tampak luar mungkin saya adalah orang yang kaku, akan tetapi bagi mereka yang mengenal saya secara lagsung, maka mereka akan terkejut. Kami bahkan mempunyai group “Ngerujak” karena kebetulan banyak dari pemain Persija suka rujak. Maka setiap malakukan perjalanan away kami selalu mengadakan pesta rujak. Saya adalah tukang ulek sambelnya, sedang Marzuki (Amarzukih), Fandi (Rachmat Afandi) dan Andritany adalah pencari bahan-bahannya, biasanya kamar Leo Saputra adalah tempat pesta rujak dilaksanakan. Jadi sebenarnya kami semua cukup dekat.

8. Kesulitan apa yang anda alami selama satu musim ini dalam membela Persija Jakarta?

Seperti musim-musim sebelumnya, dimana Persija selalu kesulitan untuk dapat bermain di Gelora Bung Karno. Dengan bermain home di luar kota, maka hal tersebut sangat merugikan tim, karena disamping pemborosan dalam hal pembiayaan juga sangat menguras tenaga pemain. Hal tersebut dapat sedikit tertutupi dengan selalu hadirnya pendukung setia kami The Jakmania dimanapun kami bermain, walaupun jumlahnya tidak sebanyak jika kami bermain di Jakarta. Satu kendala lagi adalah masalah finansial yang menimpa klub, hal tersebut juga berdampak pada roda kinerja klub secara keseluruhan.

9. Musim ini persiapan Persija Jakarta dapat dikatakan kurang maksimal karena berbagai hambatan, apa tanggapan anda?

Bukan Persija Jakarta namanya jika tidak ada masalah di setiap awal musim.. Akan tetapi tahun ini mungkin yang paling serius, karena ada sebuah klub yang bermetamorfosis dari Jakarta FC menjadi Persija Jakarta, serta mendeklarasikan diri bahwasanya mereka adalah Persija Jakarta yang sebenarnya. Akan tetapi perlu di syukuri bahwasanya keberadaan Persija Jakarta yang asli bersama dengan The Jakmania-nya tidak pernah dapat dipungkiri.

10. Ada pihak yang mengaku Persija Jakarta di awal musim ini, bagaimana tanggapan anda sebagai seseorang yang cinta Persija ?

Sejujurnya saya sudah sampai kepada tahap malas untuk membahas masalah yang satu ini. Saya tidak pernah mempunyai masalah dengan para pemain mereka, bahkan melalui APPI saya turut berperan aktif untuk ikut serta mencari jalan penyelesaian permasalahan gaji mereka. Akan tetapi ketika membicarakan masalah sebuah klub yang mengklaim sebagai Persija Jakarta yang sah, maka saya sudah tidak lagi bergairah untuk membicarakannya.

11. Hal apa yang tidak dapat anda lupakan di musim ini bersama Persija Jakarta?

Pertandingan melawan Persipura di Jayapura adalah partai yang tidak akan dilupakan oleh seluruh punggawa Persija. Sepanjang pertandingan kami dikurung oleh Persipura, akan tetapi dalam sebuah kesempatan serangan balik kami mampu mencuri gol melalui Rahmat Afandi, dan gol itu menjadi satu-satunya gol dalam pertandingan tersebut. Setelah pertandingan kami besuka cita, melupakan sejenak segala permasalahan yang terjadi di dalam klub. Seperti kita ketahui dalam 8 tahun terakhir Persija selalu kesulitan mengalahkan Persipura, dan tahun ini kami mengalahkan mereka 2 kali, baik home dan away.

12. Pertandingan melawan siapa di musim ini yang menurut anda paling berat ? dan kenapa ?

Pertandingan melawan Persiwa Wamena di Wamena akan selalu menjadi partai yang sangat berat untuk semua kontestan. Jarak tempuh yang sangat jauh, kondisi cuaca yang jauh berbeda dengan daerah-daerah di Indonesia pada umumnya serta kondisi lampu penerangan yang sejujurnya kurang memadai, mengingat semua pertandingan home mereka dimainkan malam hari. Itu semua membuat Persiwa Wamena menjadi tim yang sangat susah ditaklukkan saat main di kandang.

13. Apa yang dapat anda gambarkan tentang Persija Jakarta di musim ini secara keseluruhan ?

“There is no elevator to reach success, you must take the steps”. Persija Jakarta tahun ini adalah sebuah tim baru dimana banyak di isi oleh para pemain muda, yang tengah mencoba menapaki tangga demi tangga untuk mencapai sebuah kesuksesan.

14. Kalimat apa yang dapat menggambarkan Persija Jakarta di musim ini ?

“Success isn’t a matter of being the best and winning the race.. Success is the matter of handling the worst and still finishing the race”
Reactions