Ad Code

Responsive Advertisement

Wali Kota Bandung respon perdamaian Viking-The Jak


Wali kota Bandung H Dada Rosada merespon rencana perdamaian Viking dan The Jak melalui diskusi dan dengar pendapat dengan berbagai elemen yang terkait sepak bola di Kota Bandung, Rabu.

Pertemuan itu dilakukan di Balai Kota Bandung dihadiri oleh sejumlah elemen dari Polrestabes Bandung, Kodim 0618/BS, Ketua Umum Viking Heru Joko, mantan manajer Persib Jaja Sutarja dan Yossie Irianto, mantan pemain Persib, tokoh masyarakat serta berbagai elemen bobotoh Bandung.


"Perseteruan ini harus dihentikan, perlu ada skema untuk melakukan penyelesaian masalah ini, perlu ada sosialisasi untuk melakukan islah sebagai sebuah keinginan bersama," kata Wali kota Bandung H Dada Rosada.

Pertemuan itu semula akan dihadiri oleh perwakilan The Jak, namun urung hadir sehingga diskusi difokuskan untuk mendorong perdamaian kedua kubu suporter itu.

"Pertemuan ini mengumpulkan pendapat dan masukan serta mengembalikan sepak bola menjadi tontonan bersama dan tidak ada sekat penghalang, menjadikan sepak bola menjadi ajang mencari hidup yang lebih baik," kata Dada Rosada.

Dalam diskusi itu terungkap sebagian besar bobotoh Bandung menyatakan tidak keberatan dan memilih perdamaian dengan The Jak. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum Viking Persib Heru Joko yang menyatakan 90 persen bobotoh setuju adanya perdamaian.

"Sekitar 90 persen bobotoh mengharapkan perdamaian, mereka mengharapkan perseteruan diakhiri," katanya.

Meski demikian, kata Heru, masih ada sebagian bobotoh yang belum bisa mengakhiri perseteruan. Meski demikian belum berarti peluang untuk perdamaian tertutup.

Pertemuan itu merekomendasikan untuk menggelar pertemuan antara perwakilan Viking dan The Jak dalam satu meja untuk menyikapi perkembangan terakhir yang membutuhkan sebuah penyelesaian yang mengakhiri perseteruan.

Penasihat Persib Bandung, Bunyamin Dudih, dua mantan manajer Persib dan Komisaris Persib Taryono Kuswara menyatakan setuju dengan langkah perdamaian untuk mengakhiri perseteruan antara Viking dan Jak.

"Sudah waktunya perseteruan dihentikan, jangan ada lagi korban. Perlu ada upaya sosialisasi untuk menuju perdamaian. Kami meminta ada tim work dari bobotoh Persib yang utuh dan menyeluruh untuk proses perdamaian ini," kata Kuswara.

Salah satunya ia mengusulkan digelar acara nonton bareng pertandingan sepak bola antara bobotoh dengan suporter Persija itu.

Namun ia berharap sosialisasi perdamaian itu digelar secara intensif oleh bobotoh dengan suporter Persija, untuk mengarah kepada perdamaian. Termasuk memperhatikan hal-hal kecil seperti menertibkan yel-yel suporter saat pertandingan untuk tidak menjurus permusuhan.

"Tak hanya suporter yang harus disentuh, tapi ada hal-hal yang harus digarap salah satunya yel-yel untuk tidak melontarkan yel yang bernada permusuhan, saya itu perlu dilakukan," kata Kuswara.

Hal senada diungkapkan oleh Bunyamin Dudih dan Yossie Irianto, yang menyatakan perlu ada upaya bersama yang lebih sungguh-sungguh perdamaian supporter Bandung dan Jakarta itu.

"Perdamaian bobotoh dan suporter Jakarta itu harus didukung semua pihak, dan mengembalikan sepak bola menjadi ajang menyatukan bangsa dan negara," kata Bunyamin menambahkan. (Antara)
Reactions