Ditulis Oleh Viskana Ratputri Iskandar | |
Friday, 21 October 2011 | |
Kasus
dualisme yang menimpa Persija Jakarta tak kunjung usai.. Jadwal Liga
pun tak jua menemukan kata sepakat antara Klub dan PSSI , tak jelasnya
kompetisi sepakbola kasta tertinggi yang akan bergulir di negeri ini
semakin menambah carut marut sepakbola yang kucinta. Hasilnya.. aku tak
tau kapan aku bisa kembali menyaksikan sang macan kemayoran berlaga..
Siang
itu aku melangkahkan kaki di area SUGBK Senayan Jakarta. Semilir angin
menemani tiap alunan langkahku.. Entah mengapa aku berjalan ke area
stadion padahal tak ada apa-apa disana.. Sepi.. hanya ada satu dua orang
yang lalu lalang. Aku pun duduk di trotoar tepat di depan pintu merah.
aku meluruskan kaki dan aku tergoda untuk memejamkan mata.
Entah
mengapa dan itu akhirnya ku lakukan. Mungkin ini yang dinamakan
fatamorgana. Dalam bayanganku stadion yang sepi itu mendadak jadi gegap
gempita. tabuhan drum dan sorakan ala Jakmania memenuhi kepalaku. Massa
berbaju oren pun ikut hadir disana lengkap dengan atribut serta canda
tawa bahagia. Aku berusaha untuk menyadarkan diriku tapi aku justru
semakin terseret kedalamnya.. Pertandingan itu terasa sebagai suatu hal
yang nyata..
Aku
benar-benar seperti merasakan ada sebuah pertandingan Persija disana.
Warna oren terlihat dimana-mana, kibaran syal di setiap bahu seperti
panggilan untuk ikut bergabung bersama mereka. Dalam benakku aku pun
tergoda untuk masuk kedalam "fatamorgana" itu. Aku pun melangkah jauh
memasuki stadion.. Ahh.. aku menemukan euforia itu disana.. teriakan
para suporter membahana.. PER.. SI.. JA.. .Lengkingan terompet memenuhi
udara... Sungguh aku seperti menemukan permata yang kupikir akan hilang
selamanya..
Dan
aku pun meneteskan airmata.. "Gila!!! ini Gila!!!" makiku dalam hati.
Aku pun segera membuka mata dan tersadar. "Apa-apaan ini.. khayalan gila
yang membuatku meneteskan air mata!! Cengeng!!!" Sontak aku marah pada
diriku sendiri. Apa sih yang sebenarnya ku lakukan disini??!!! Aku
mengedarkan pandang ke sekelilingku. SEPI!!! tak ada suporter Persija
berbaju oren disana.. tak ada gemuruh dan teriakan PER..SI.. JA..
seperti yang tadi kubayangkan.. tak ada tabuhan drum.. tak ada
lengkingan terompet,, TAK ADA sekali lagi TAK ADA.
Aku
bergegas bangkit dan berjalan menjauhi stadion.. Sayup-sayup dari
kejauhan aku kembali mendengar tabuhan Drum dan sebuah nyanyian.. Aku
menghentikan langkahku dan menajamkan telingaku.. Ya.. aku
mendengarnya.. Sontak aku mengedarkan pandanganku.. tak ada siapa-siapa
kawan..
Tiba-tiba
aku merasakan ketakutan .. Aku pun mempercepat langkahku.. Nyanyian dan
tabuhan Drum itu masih terdengar di telingaku..
Hari ini ku tinggal pekerjaan... Siap-siap tuk' nonton Pertandingan..
Orang bilang aku ini kesurupan.. Demi Persija Apapun kulakukan..
Persija Jakarta o..o..o.. Persija Jakarta o..o..o..
Aku
berjalan semakin jauh meninggalkan area stadion.. perlahan-lahan suara
nyanyian itu pun menjauh.. menjauh.. dan semakin menjauh.. lalu
menghilang... dan aku kembali meneteskan air mata..
Sungguh
aku rindu.. aku rindu euforia itu.. aku rindu sorak kemenangan itu..
aku rindu teriakan dan tatapan penuh kekecewaan itu.. aku rindu saling
berangkulan bahu dan berlompat-lompatan bersama... aku rindu menyanyi
dan berteriak dengan iringan tabuhan drum.. aku rindu dengan nyala RF
dan asap smoke bomb.. aku rindu melihat lautan oranye di GBK.. Aku
rindu... Dan dalam benakku nyanyian itu pun kembali mengalun....
Persija Jakarta o..o..o.. Persija Jakarta o..o..o.. ( JO- Viskana Ratputri Iskandar )
Persija.. Aku Rindu... #SavePersija
|
0 Comments