Media Persija - Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, mengaku
pernah hampir menyerah saat berupaya mengangkat kembali pamor Persija. Sebagai
orang baru di manajemen klub, ia dihadapkan dengan berbagai persoalan pelik.
Gede baru masuk ke dalam manajemen Persija mulai 2017 lalu. Kali pertama kali
menjabat, ia belum mendapat kepercayaan dari publik Jakarta. Bekal pengalaman
mengelola klub dan kejujuran belum cukup untuk mengangkat tim ibu kota.
“Harus ada otak (strategi), manajerial skill, dan
keberuntungan. Tapi, kalau tak mengalahkan tekanan politik, sulit sekali,” kata
Gede dalam gelaran diskusi di Plaza City View, Jakarta, Rabu (20/12) malam.
“Saya hampir menyerah kemarin. Tapi karena saya ‘panglima
perang’, saya tak mau salahkan siapa-siapa. Yang menolong saya satu: Jakmania,
membuat saya bertahan dan melanjutkan pegang Persija. ” katanya menambahkan.
Meski Persija punya nama besar, namun pengusaha properti itu kaget bahwa
strategi bisnis manajemen klub Ibu Kota ternyata belum matang. Di sisi lain,
Persija harus lari kencang untuk mengejar ketinggalan.
“Persija tidak punya lapangan latihan, tidak punya home base, mes
pemain, utang banyak, tidak punya aset. Tapi ada satu yang luar biasa: suporter
Persija [The Jakmania],” ujar mantan pemilik Surabaya United itu.
“Saya hitung lagi [peluang pengembangan bisnis Persija]
di rumah. Hitung lagi, dan ternyata seluruh kesulitan tadi kalau didoain sama
Jakmania bisa baik dampaknya. Saya petakan dan yakin Persija tidak akan mati
kalau didukung Jakmania dan media,” ucapnya melanjutkan.
Pada akhirnya, Gede menyadari ada tiga hal yang dibutuhkan untuk mengelola
sepak bola. Pertama, lanjut dia, kemampuan manajerial yang bagus.
“Jangan harap sukses kalau tak punya skill manajer yang hubungannya banyak
dengan elite politik, bank, dan lain-lain. Kedua, harus punya dana yang memang
bukan dana kebutuhan hidup. Ketiga, keberuntungan,” paparnya.
Di tangan Gede, prestasi Persija di level kompetisi
memang menanjak. Musim lalu, tim kebanggaan The Jakmania finis di posisi
keempat di bawah Bhayangkara FC, Bali United, dan PSM Makassar.
Musim depan, Persija juga bakal tampil di AFC Cup karena tim juara Bhayangkara
FC belum mengantongi lisensi klub dari AFC.
Sumber: CNN Indonesia
0 Comments