Ad Code

Responsive Advertisement

Persija Dibuat Merana di GBK


Persija Jakarta dibuat merana di Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta, Sabtu (6/4/2013). Selain harus tampil tanpa dukungan The Jak Mania, tim polesan pelatih Benny Dollo akhirnya juga dipaksa menyerah 0-1 oleh tamunya Persiram Raja Ampat dalam laga lanjutan Liga Super Indonesia (ISL).

Derita tim yang berjuluk Macan Kemayoran ini juga bertambah dengan diusirnya pemain asing Park Kyeong Min setelah mendapat dua kartu kuning. Dengan hasil ini, Persija masih terbenam di dasar klasemen dengan nilai 8 dari 14 kali tampil.

Laga Persija lawan Persiram harus digelar tanpa penonton karena pihak Polda Metro Jaya tidak mengeluarkan izin. Ini buntut kekisruhan suporter Persija yang diduga memukul anggota polisi saat mengamankan laga antara Persija versus Arema.

Akibatnya, Polda Metro Jaya hanya mengizinkan pertandingan digelar tanpa penonton. Pihak kepolisian menilai masih ada yang perlu dibenahi dari sisi suporter. Situasi ini tentu tidak menguntungkan Persija. Secara moril mereka sedang membutuhkan kemenangan untuk lepas dari papan bawah klasemen sementara. Kehadiran The Jakmania, sebetulnya bisa menjadi elemen tambahan untuk merealisasikan target tiga angka.

Karangan bunga
Selain itu, panitia juga dipastikan tidak mendapat pemasukan dari penjualan tiket yang bisa membantu Persija. Seperti diketahui, Persija saat ini sedang dilanda krisis finansial. Sebuah karangan bunga duka cita ditaruh di salah satu pintu masuk GBK dengan tulisan, "Berduka cita dengan matinya hiburan rakyat Jakarta."

Bermain di bawah guyuran hujan deras, pemain-pemain Persija seperti kehilangan kepercayaan diri. Mereka seperti tampil dengan beban berat, sehingga tidak cukup kreatif membangun serangan atau mengancam gawang lawan. Sebaliknya, pemain-pemain Persiram main disiplin dan mereka sanggup memanfaatkan peluang menjadi gol melalui Elthon Maran pada menit ke-74.

Asisten pelatih Persija Blitz Tarigan menyayangkan kekalahan ini. Namun, dia tetap membela pemain yang dianggapnya sudah tampil maksimal. "Mereka sudah tampil bagus. Hanya penyelesaian akhir yang tidak maksimal. Saya juga melihat mereka agak terbebani dengan target menang di kandang setelah kami tidak pernah menang dalam beberapa pertandingan," kata Blitz Tarigan.

Pelatih Persiram, Jaya Hartono mengaku puas dengan kemenangan ini. "Target saya di pertandingan ini adalah mendapat poin. Ternyata, target terpenuhi bahkan poin yang kami bawa pulang adalah angka maksimal," ujarnya.
Reactions