(indosport) |
Media Persija - Persija Jakarta berambisi mengakhiri Liga 1 2017 di papan atas. Kapten Persija Ismed Sofyan merasa optimistis timnya bisa bersaing duduk di posisi puncak di sisa putaran kedua. Syaratnya, tim berjuluk Macan Kemayoran harus bisa menyapu bersih sisa laga.
“Kami harus terus menambah poin, karena persaingan semakin ketat. Seluruh tim berambisi mengakhiri kompetisi musim ini ke papan atas,” ucapnya, Kamis (24/8).
Pemain asal Aceh itu berpesan kepada timnya harus meningkatkan performa, karena dari 20 laga sebelumnya, tim Oranye hanya berhasil memperoleh 8 kemenangan, 6 hasil imbang, dan 4 kalah. Pada laga terakhir, Persija menahan imbang tuan rumah Madura United, dengan skor 1-1.
“Hasil itu menunjukkan bahwa kami masih harus meningkatkan penampilan. Setidaknya, kami bisa menyapu bersih seluruh sisa laga kandang dan mencuri poin di laga tandang,” kata Ismed.
Bila dilihat dari ketatnya persaingan pada posisi lima besar. Ia yakin bahwa minimal timnya bisa mengakhiri kompetisi musim ini di posisi tiga besar.
“Kami harus realistis dengan kondisi tim. Menurut saya, mengakhiri kompetisi di zona tiga besar sudah cukup bagus. Untuk menjadi juara, sepertinya agak sulit, karena harus bersaing dengan tim-tim besar lainnya,” cetus Ismed.
Selain itu, pria yang menjadi peserta kursus kepelatihan Lisensi C AFC ini punya cita-cita membagi pengalaman dan melatih anak-anak usia dini. Namun, Ismed menegaskan masih belum memikirkan pensiun.
Kursus Lisensi A dan C digelar di Lapangan POR Sawangan, Depok, mulai 21 Agustus 2017 hingga 1 September 2017. Ismed jadi salah satu pemain yang masih aktif bermain, ikut serta dalam ajang ini.
Ditanya soal targetnya sebagai pelatih di masa depan, Ismed mengatakan hal yang tak muluk. Dirinya hanya ingin bisa membagikan ilmunya dan melatih anak-anak usia dini. Sebab, menurutnya, banyak pemain yang sukses sebagai pemain justru tak bisa menularkan ilmu dan pengalamannya.
Selain itu, Ismed menegaskan sama sekali belum memikirkan niat untuk menggantung sepatu. Pemain kelahiran Tualang Cut, Aceh, 28 Agustus 1979, ini hanya akan pensiun jika memang pelatih sudah tak membutuhkannya lagi.
“Sebenarnya saya sudah telat kalau bicara ini. Sahabat saya, Ponaryo, sudah lisensi A. Harusnya saya ambil ini sejak 7-8 tahun lalu. Makanya sekarang saya ambil, dapat izin dari pelatih saya ikutan,” kata Ismed. (indopos)
0 Comments